MAKASSAR - Program Studi Teknik Listrik Politeknik Bosowa (Poltekbos) menggelar Focus Group Discussion (FGD) di kampus Poltekbos, Selasa 23 Mei 2023.
Kegiatan tersebut dalam rangka mengevaluasi proses pembelajaran.
FGD membahas tentang langkah-langkah penyusunan kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dan penyelarasan kurikulum.
Menghadirkan narasumber dari Ketua Program Studi D4 Teknik Listrik Politeknik Negeri Ujung Pandang, Ahmad Rosyid Idris, S.T., M.T.,
Baca juga:
Benahi SDN 2 Tumanggal eks Posko TMMD
|
Dalam paparannya, materi kurikulum diangkat sebagai tema, sebab menjadi jantung dari suatu institusi pendidikan.
Penyusunan Kurikulum berpedoman ke beberapa undang-undang, peraturan menteri dan asosiasi. Salah satunya permendikbud no 3 tahun 2020.
Penyusunan kurikulum dimulai dari evaluasi kurikulum lama dan kebutuhan industri, kemudian menyusun visi misi yang diturunkan ke profil lulusan, profil lulusan dapat merujuk pada SKTTK DJK dan SKKNI.
Hal ini nanti menentukan bahan kajian mata kuliah yang akan masuk dalam struktur kurikulum kemudian dilengkapi dengan RPS penyelarasan kurikulum D4 Teknik Listrik Politeknik Negeri Ujung Pandang dengan D3 Teknik Listrik Politeknik Bosowa.
Ketua Program Studi Teknik Listrik Poltekbos, Ir. Umar Muhammad ., M.T., IPM menegaskan setiap kompetensi menjadi kata kunci dalam mempersiapkan daya saing dari mahasiswa.
" Sebagai pengajar harus mempersiapkan diri yang nantinya akan kita transformasikan kepada mahasiswa kita, utamanya MBKM ini mendorong perguruan tinggi lebih adaptif, mempercepat inovasi, menghilangkan paradigma, pendidikan hanya tanggung jawab satuan pendidikan, dan melatih mahasiswa lebih adaptif, " tuturnya.
Tahun ini, telah melakukan FGD sebanyak 4 kali dengan berbagai macam tema untuk meningkatkan mutu proses pembelajaran.
Menurutnya, kegiatan ini dilaksanakan dalam kerangka membangun spirit pembelajar dengan para dosen.
Maka dari itu, bukan hanya mempersiapkan kompetensi mahasiswa, terlebih dahulu harus diperkuat potensi dan kompetensi para pengajar.
Tak hanya itu, Prinsip MBKM memberi akses luas bagi mahasiswa untuk mendapatkan sumber dan metode belajar.
Untuk mendapatkan hal tersebut tentunya perlu adanya dukungan dudika (Dunia Industri Dunia Kerja).
Umar mengatakan melalui FGD ini kami mendapatkan informasi yang lebih detail terkait implementasi undang-undang dan peraturan-peraturan yang berhubungan dengan Pendidikan Tinggi Vokasi dan Kurikulum MBKM.
"Kami sangat senang dan wawasan kami bertambah tentang kurikulum dan lebih lagi kerjasama antar perguruan tinggi vokasi dapat lebih ditingkatkan, nantinya metode evaluasi kurikulum akan disusun kembali, mengupgrade kembali terutama hal-hal yang berkaitan dengan MBK, " pungkasnya.